Minggu, 06 Januari 2013

BAB III


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan penelitian dalam bidang pendidikan secara umum adalah untuk meningkatkan  daya imajinasi mengenai masalah-masalah pendidikan. Kemudian meningkatnya daya nalar untuk mencari jawaban permasalahan itu melalui penelitian. Penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi misalnya observasi secara sistematis, dikontrol, dan mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan gejala yang ada.[1]
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana upaya guru Madrasah Diniyah dalam meningkatkan mutu pendidikan islam di Madrasah Diniyah Fathul Qarib Dusun Krajan Desa Klepu. Dengan penelitian semacam ini diharapkan deskripsi yang mendalam mengenai subyek penelitian, memandang pristiwa secara keseluruhan dalam konteksnya dan berusaha memperoleh pemahaman yang mendalam serta memahami makna dari perilaku subyek penelitian.
Metodologi penelitian yang diambil oleh penulis memuat hal-hal sebagai berikut:



A.    Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik-baik untuk mengadakan penelitian, dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian.[2] Ada beberapa unsur dalam penelitian yang harus ditentukan, yaitu:
1.      Pendekatan
Untuk menganalisa data hasil penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, peristiwa, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok yang diamati oleh peneliti. Adapun suharsimi Arikunto berpendapat bahwa:
“Penelitian kualitatif adalah penelitian naturalistic. Istilah “naturalistic” menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian ini memang terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya, menekankan pada deskripsi secara alami. Pengambilan data atau penjaringan fenomena dilakukan dari keadaan yang sewajarnya ini dikenal dengan sebutan “pengambilan data secara alami atau natural”.[3]

Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadang merupakan sesuatu yang sulit untuk diketahui dan dipahami, pendekatan ini juga diharapkan mampu memberikan penjelasan secara utuh dan terperinci tentang fenomena yang menjadi fokus penelitian penulis. Sebagaimana diungkapkan oleh Bogdan dan Taylor, yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, sebagai berikut:
“Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik dan utuh. Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel dan hipotesis, tetapi perlu memandangnya sabagai bagian dari suatu keutuhan”.[4]

Penelitian ini memiliki dua tujuan utama, pertama untuk menggambarkan dan mengungkapkan peristiwa atau fenomena yang terjadi. Kedua menggambarkan dan lmenggambarkan, menggungkapkan, dan menjelaskan tentang upaya guru Madrasah Diniyah dalam meningkatkan mutu pendidikan islam di Madrasah Diniyah Fathul Qarib Krajan Klepu.
2.        Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian bersifat menggambarkan, menguraikan suatu hal menurut apa adanya. Maksudnya adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau penalaran, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan kualitatif. [5]
     Analisis data deskriptif membicarakan beberapa kemungkinan memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikannya, menganalisa, dan menginterpretasinya.[6] Ciri-ciri metode deskriptif ada dua, yaitu: pertama, memusatkan diri pada pembahasan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah-masalah aktual. Kedua, data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisa.[7]
Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena peneliti mengadakan penelitian tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variabel, gejala, dan juga keadaan.
B.       Setting Penelitian
Setting penelitian yang dijadikan obyek kajian dalam penyusunan skripsi ini adalah di Madrasah Diniyah Fathul Qarib yang berada di Dusun Krajan, Desa Klepu, Pacitan. Peneliti memilih lokasi ini karena Madrasah Diniyah Fathul Qarib adalah salah satu Madrasah terbesar di Desa Klepu dan telah menjadi sarana tempat pembelajaran agama islam pada tahun 1994 hingga sekarang dan telah mengalami perkembangan yang cukup baik dari masa ke masa dalam hal pendidikan agama islam. Oleh karena itu, penulis tertarik dan ingin meneliti bagaimanakah upaya guru Madrasah Diniyah dalam meningkatkan mutu pendidikan islam di Madrasah Diniyah Fathul Qarib Krajan Klepu sehingga bisa mengalami perkembangan yang cukup baik. Selain itu, dilokasi ini memungkinkan mempermudah bagi peneliti untuk melakukan penelitian dan observasi karena letaknya yang strategis dan mudah dijangkau.

C.      Subyek dan Informan Penelitian
Subyek penelitian adalah merupakan sesuatu yang kedudukannya sangat sentral karena pada subyek penelitian data tentang sampel yang diteliti berada dan diamati. Hal ini sesuai dengan pernyataan Saifuddin yang mengatakan bahwa subyek penelitian adalah sumber utama data penelitian, yaitu yang memiliki data mengenai variabel-variabel deskriptif, pengujian hipotesis penelitian dan diakhiri oleh penyimpulan hasil analisis.
Untuk memahami permasalahan yang akan diteliti lebih mendalam dan mendetail maka subyek penelitian sudah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian yang menjadi subyek penelitian dalam penelitian ini adalah guru-guru Madrasah Diniyah Fathul Qarib Krajan Klepu dan siswa-siswi Madrasah Diniyah Fathul Qarib Krajan Klepu. Informan penelitian adalah orang lain (selain subyek) yang dapat memberikan informasi tentang permasalahan yang diteliti.  Adapun yang menjadi informan penelitian adalah kepala sekolah Madrasah Diniyah Fathul Qarib Krajan Klepu.
D.      Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data tidak lain merupakan suatu proses data primer untuk keperluan penelitian. Serta merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah. Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.[8]
Dalam pengumpulan data, diperlukan adanya teknik pengumpulan data yang dapat digunakan secara tepat sesuai dengan masalah yang diteliti dan tujuan penelitian. Maka penulis menggunakan beberapa metode yang dapat mempermudah penelitian ini, yaitu:
1.        Metode Observasi atau Pengamatan
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. [9] Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa observasi atau disebut juga dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan segala indra.
Berdasarkan defenisi diatas, maka yang dimaksud dengan metode observasi adalah suatu cara pengumpulan data melalui pengamatan panca indra yang kemudian diadakan pencatatan-pencatatan terhadap objek penelitian. Menurut Black dan Champion,[10] penggunaan metode observasi antara lain: pertama, untuk mengamati sosial-keagamaan sebagai peristiwa aktual yang memungkinkan hanya memandang fenomena tersebut sebagai proses. Kedua, untuk menyajikan kembali gambaran dari fenomena sosial keagamaan dalam laporan penelitian dan penyajian. Ketiga, untuk melakukan ekplorasi atau setting sosial dimana peristiwa itu terjadi. Oleh karena itu, dalam penggunaan metode ini, akan diperoleh data mengenai upaya-upaya apa saja yang dilakukan guru Madrasah Diniyah Fathul Qarib untuk meningkatkan mutu pendidikan islam di Madrasah Diniyah Fathul Qarib Dusun Krajan Desa Klepu, serta akan diperoleh mengenai data kondisi Madrasah Diniyah Fathul Qarib, peserta didik Madrasah Diniyah Fathul Qarib, fasilitas-fasilitas Madrasah Diniyah Fathul Qarib, dan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan Madrasah Diniyah Fathul Qarib.
2.        Metode Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut.[11] Adapun menurut Sutrisno Hadi,[12] metode wawancara adalah metode untuk mengumpulkan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada penyelidikan, pada umunya dua orang atau lebih hadir secara fisik dalam proses tanya jawab.
Metode ini merupakan metode untuk mencari data yang dilakukan dengan cara bertemu langsung dengan responden atau sumber data. Cara ini dilakukan dengan cara komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. [13]Metode wawancara dipergunakan untuk tujuan suatu tugas terentu mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tesebut.
Teknik wawancara yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah wawancara semi struktur. Menurut Suharsimi Arikunto, dalam teknik ini peneliti mula-mula menanyakan beberapa pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dengan mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh meliputi semua variabel dengan keterangan yang mendalam.[14]
Metode wawancara yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah untuk mencari informasi tentang bagaimanakah upaya guru Madrasah Diniyah dalam meningkatkan mutu pendidikan islam di madrasah diniyah fathul qarib dusun krajan desa klepu.
3.        Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori dan dalil, hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.[15]dokumen digunakan dalam penelitian sebagai sumber data yang dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. [16]
Metode dokumentasi menurut Suharsimi Arikunto adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. [17]Adapun data yang ingin diperoleh melalui metode dokumentasi ini adalah tentang gambaran sejarah Madrasah Diniyah, visi dan misinya, keadaan dan jumlah guru Madrasah Diniyah, keadaan dan jumlah siswa Madrasah Diniyah, serta upaya guru Madrasah Diniyah dalam meningkatkan mutu pendidikan islam di Madrasah Diniyah.
E.       Teknik Analisis Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.[18]Adapun menurut Bogdan dan Taylor, [19]analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan ide sepert yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide tersebut.
Setelah data terkumpul dilakukan pemilahan secara selektif disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Setelah itu, dilakukan pengolahan data dengan proses editing, yaitu dengan meneliti kembali data-data yang didapat, apakah data tersebut sudah cukup baik dan dapat segera dipersiapkan untuk proses berikutnya. Secara sistematis dan konsisten bahwa yang diperoleh, dituangkan dalam suatu rancangan konsep yang kemudian dijadikan dasar utama dalam memberikan analisis.
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan suatu keadaan atau fenomena yang ada di lapangan yaitu hasil penelitian dengan dipilah-pilah secara sistematis menurut kategorinya dengan menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh semua orang. Deskriptif kualitatif  adalah menentukan dan menafsirkan data yang ada. Dalam penelitian ini, analisis data dibagi menjadi dua tahap, yaitu:
Pertama, analisis data di lapangan pada waktu pengumpulan data. Hal ini memberikan kesempatan terutama bagi peneliti lapangan untuk memikirkan data yang ada dan menyusun strategi guna mengumpulkan data yang kualitasnya lebih baek.
Kedua, analisis data setelah proses pengumpulan data selesai dilaksanakan. Analisis ini merupakan kegiatan menyusun sistem sandi, yaitu memeriksa data, menuliskan, mengedit, mengklasifikasikan, mereduksi, dan menyajikan data.



[1] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan:Kompetensi dan Prakteknya. (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 4.
[2] Sutrisno Hadi, Metodologi Research II (Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakl. Psikologi UGM, 1993), hlm. 124.
[3] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 12.
[4] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1990), hlm. 3.
[5] Ibid, hlm. 6.
[6] Winarno Surakhmad, Pengantar-Penelitian Ilmiah, Dasar, Metode, Tekhnik (Bandung: Tarsito, 1982), hlm. 147.
[7] Ibid., hlm. 140.
[8] Leksy J, Op. Cit, hlm. 157-163.
[9] S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineke Cipta, 2004), hlm. 154.
[10] Imam Suprayogo & Tobroni, Metodologi Penulisan Sosial-Agama (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2003), hlm. 107.
[11] Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 204.
[12] Sutrisno Hadi, Metodelogi Research (Yogyakarta: Andi Offset, 1991), hlm. 193.
[13] Nasution, Metode Research (Bandung: Jemmars, 1991), hlm. 153.
[14] Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 203.
[15] S. Margono, Metode Penelitian, hlm. 164.
[16] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif  (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1990), hlm. 217.

[17] Suharsimi Arikunto, Op.Cit., hlm. 231.
[18] Masri Singarimbun, Sofian Efendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta: LP3S, 1989), hlm. 263.
[19] Lexy J. Moleong, Op, Cit., hlm.103.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar