Minggu, 29 April 2012

media non proyeksi

Model Realita adalah benda nyata, benda tersebut dapat dihadirkan di ruang kelas, sehingga siswa dapat melihat lansung ke obyek. Benda nyata – seperti koin, peralatan, artefak, tanaman dan binatang – adalah beberapa materi yang paling mudah diakses, menggugah minat dan melibatkan didalam penggunaan pendidikan. Gerbils (sejenis tikus kecil yang ekornya panjang) yang menggambar awan di taman kanak-kanak, terrarium yang memperkenalkan anak-anak sekolah menengah kepada konsep ekologi, pengumpulan koin pada jaman penjajahan, katak yang dibedah di laboratorium biologi berpendidikan tinggi; bayi sungguh-sungguh yang akan dimandikan di kelas perawatan – ini hanya merupakan beberapa contoh potensi benda nyata untuk menghapuskan ketidakjelasan dan untuk merangsang imajinasi. Dengan menjadi konkret, benda-benda nyata hamper cocok didekat bagian bawah Kerucut Pengalaman Daje, yang berarti bahwa mereka pada dasarnya sesuai bagi para pembelajar yang menghadapi sebuah subyak yang dengannya mereka memiliki pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Gambar katak.



Selasa, 24 April 2012

prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran


 SEKAPUR SIRIH
            Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji Allah tuhan seru sekalian alam, atas rahmat dan waktu-Nya dalam penyusunan pendalaman Media Intruksional dengan tema “prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran” ini dapat diselesaikan. Tugas ini merupakan bentuk realisasi dari sebuah pendalaman dan pemahaman penulis dalam memahami mata kuliah media intruksional tentang, cara, dan bagaimana prinsip-prinsip penggunaan media dalam pembelajaran anak didik.
            Tujuan utama penyusunan ini adalah guna membantu pemahaman dan menambah wawasan pribadi penulis dan mahasiswa yang tertarik pada studi pengembangan potensi akademik serta dapat menambah acuan riferensi keilmuan mengenai pemanfaatan media pembelajaran dalam pelajaran agama islam bagi mahasiswa dan peminat lain.
            Makalah ini berisi tentang prinsip–prinsip pengggunaan media dalam pembelajaran dan pendapat para ahli tentang hal tersebut dalam sebagai bentuk sumbangsihnya pada dunia pendidikan.
            Dalam proses penulisan ini, penulis berterima kasih yang tidak terhingga kepada Prof. H. Rohmat, Ph.D. yang telah memberikan bimbingan dan kesempatan kepada penulis untuk mempelajari serta memahami mata kuliah Media Intruksional khususnya dalam bidang “prinsip–prinsip pengggunaan media pembelajaran”. Terakhir diucapkan Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi semua pihak, termasuk mereka yang berminat untuk belajar pelajaran media intruksional. Penulis yakin bahwa segala sesuatu tidak akan pernah terlepas dari kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.
                                                                                                Surakarta, 2012-04-21
Penulis

Nuriyah











BAB I
PENDAHULUAN
PRINSIP-PRINSIP MEDIA PEMBELAJARAN
1.1  latar belakang masalah
kata media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari kata medium yang secara arti perantara atau pengantar. Assosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya (Rohmat,2010)[1]. Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan Gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar (Mustikasari, 2011)[2].
Pembelajaran merupakan sebuah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan lingkungan sehingga terjadinya pengalaman belajar dan hasil belajar menjadi lebih bermakna (meaningfull learning). Keberhasilan pembelajaran ditandai dengan perolehan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif pada diri individu, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Keberhasilan ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya dengan penggunaan media yang berfungsi sebagai perantara pesan-pesan pembelajaran kepada peserata didik (Rohmat, 2010)[3].
Kata pembelajaran (instruction) sering kali diterjemahkan ke dalam pengajaran. Padanan kata ini sebenarnya kurang tepat mencerminkan arti yang terkandung di dalamnya, instruction lebih luas dari pengajaran, karena mencakup semua events yang mempunyai pengaruh langsung kepada proses belajar manusia, yang meliputi kejadian-kejadian yang diturunkan oleh bahan cetakan, sebuah gambar, program tv, film, slide, media atau kombinasinya. Sedangkan pengajaran seringkali dikaitkan dengan proses belajar mengajar di kelas, Seperti kelas formal ( sekolah, perguruan tinggi, atau pesantren) (Banaran, 2009)[4]
Mustikasari (2011)[5], dalam tulisannya “mengenal media pembelajaran mengatakan bahwa Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika anak didik secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Metode pembelajaran adalah suatu sarana atau cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sudrajat,2009)[6]. Sedangkan menurut (Mustikasari, 2011)[7] Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada peserta didik dalam proses pembelajaran. Namun demikian peran tenaga pengajar itu sendiri juga menentukan terhadap efektifitas penggunaan media dalam pembelajaran. Peranan tersebut tercermin dari kemampuannya dalam memilih media yang digunakan. Karna hal tersebut dapat menentukan kemajuan suatu pembelajaran terhadap peserta didik (Admin, 2011)[8].
Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai (Mulyasa dalam Rohmat, 2010)[9]. Media pembelajaran merupakan alat bantu yang tidak dapat ditolak dan dipungkiri keberadaannya.karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan penyampaian pesan-pesan kepada siswa. Guru sadar bahwa tanpa bentuan media, maka materi yang sukar untuk diterima dan dipahami siswa, terutama materi pembelajaran yang rumit dan komplek (Rohmat, 2010)[10].
1.2  Permasalahan
Inovasi dalam dunia pendidikan menuntut kreatifitas dari tenaga kependidikan, saat ini media perkembangan mengalami perkembangan yang sangat pesat, dalam menggunakan media pembelajaran dan efektifitasnya terhadap peserta didik hendaknya didahulukan aspek-aspek yang terkait secara langsung maupun tidak langsung.
Dewasa ini, siswa diharuskan memiliki daya juang dan saing yang kuat dalam dunia pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman pada saat ini. Sehingga peserta didik diharuskan menguasai ilmu pengetahuan baik yang sifatnya formal ataupun non formal.
Dari hal tersebut guru dituntut untuk membuat siswa mampu cepat belajar, mudah untuk memahami, nyaman, serta bersemangat. Sehingga pada saat ini seharusnya guru mampu menggunakan kelebihan berbagai media yang ada untuk membantu proses pembelajaran. Namun, Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Seharusnya guru dapat menggunakan media yang mampu membuat siswa memahami dengan efektis dan efisien untuk menccapai tujuan.









          BAB II
   PEMBAHASAN
PRINSIP-PRINSIP MEDIA PEMBELAJARAN
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru. Contohnya, oleh karena guru kurang menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, maka guru persiapkan media OHT, dan oleh sebab OHT digunakan untuk kepentingan guru, maka transparansi tidak didesain dengan menggunakan prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan seluruh pesan yang ingin disampaikan dituliskan pada transparan hingga menyerupai Koran (Arisandi, 2011)[11].
Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri. Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan menggangu kelancaran proses belajar-mengajar dan mengurangi waktu belajar (Sumarno, 2011)[12].
              Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran dengan harapan dapat mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran (Rohmat, 2010), yaitu:
1.      Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran.
Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau SLB.
2.      Karakteristik media pembelajaran.
Setiap media pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
3.      Alternatif pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan
 atau dikompetisikan.
Dengan demikian guru dapat menentukan pilihan media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang dapat dibangdingkan.
              Dalam Education Technology for Teacher (2010)[13], Alen berpendapat bahwa pendekatan yang dapat digunakan untuk pemilihan media adalah dengan menggunakan pendekatan matrik, yaitu pendekatan yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media yang sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran tertentu. Matrik menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan dengan kemampuan setiap jenis madia  dalam mempengaruhi berbagai jenis belajar. hal ini dapat diwujudkan dengan mendahulukan mana yang harus dipelajari/dikuasai siswa, apakah informasi faktual, konsep, keterampilan, dan seterusnya.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu: Suatu media hanya sesuai untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak sesuai untuk pembelajaran yang lain. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media harus sesuai dengan komponen lain dalam perencanaan pembelajaran. Tanpa alat bantu mengajar dapat pembelajaran tetap dapat bertahan, tetapi tanpa media itu tidak akan terjadi (Admin, 2011)[14].
Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaan Media pembelajaran yang antara lain:
1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagaialat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan biladianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan (Usman, 2011)[15].
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yangdigunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
3. Guru seharusnya memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran.
4. Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara sistematisbukan sembarang menggunakannya.
5. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macammedia, maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar (Arif, 2010)[16].
            Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat digunakan dalam pembelajaran[17].













                                                           BAB III
KESIMPULAN
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar.
Manfaat media pembelajaran  adalah untuk penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.




DAFTAR PUTAKA
Rohmat, 2010.”terapan teori media intruksional dalam pelajaran agama islam”.logung pustaka.yogyakarta.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/-prinsip-penggunaan-media-pembelajaran/

http://blog.tp.ac.id/2011/05/24/prosedur-pemanfaatan-media-pembelajaran/


http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2011/07/09/-prinsip-penggunaan-media-pembelajaran/







[1] Rohmat, 2010.”terapan teori media intruksional dalam pelajaran agama islam”.hal 80.logung pustaka.yogyakarta.
[2] Ardiani Mustikasari, 2011.”mengenal media pembelajaran” hal 1. http://media-grafika.com

[3] Rohmat, 2010.”terapan teori media intruksional dalam pelajaran agama islam”.hal80.logung pustaka.yogyakarta.
[4]Warga Pasal-34 UUD’45 Banaran, 2009.”manfaat media pembelajaran”.hal2. http://sosiologi.blogspot.com
[5] Ardiani Mustikasari, 2011.”mengenal media pembelajaran” hal 1. http://media-grafika.com
[6] Akhmad Sudrajat, 2009.” Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran”. http://www.media-grafika.com.
[7] Ardiani Mustikasari, 2011.”mengenal media pembelajaran” hal 1. http://media-grafika.com
[8] Admin, 2011.” Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran”.http://blog.tp.ac.id/
[9] Rohmat, 2010.”terapan teori media intruksional dalam pelajaran agama islam”.hal 80.logung pustaka.yogyakarta
[10] Ibid.. hal 81
[11] Deni Arisandi, 2011.”prinsip-prinsip penggunaan media”.  
[12] Alim Sumarno, 2011.” Prosedur Pemanfaatan Media Pembelajaran”. http://blog.tp.ac.id
[13]Education Technology for Teacher, 2010.”prinsip-prinsip dan pemilihan media pembelajaran”.http://sumber dan media pembelajaran.blogspot.com
[14] Admin, 2011.” Prinsip-prinsip Penggunaan Media Pembelajaran”.http://blog.tp.ac.id/
[15]Basyiruddin Usman, 2011.” prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran”. http://id.shvoong.com


[16] Saiful Arif, 2011.” prinsip penggunaan media pembelajaran. http://id.shvoong.com/social-sciences/education

[17] Rohmat, 2010.”terapan teori media intruksional dalam pelajaran agama islam”.hal 83-84.logung pustaka.yogyakarta