Rabu, 21 Desember 2011

kemampuan berhitung pecahan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PECAHAN

MELALUI PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK

PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI WATES

KECAMATAN SIMO KABUPATEN BOYOLALI

Pembelajaran matematika sudah merupakan sebuah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh anak didik. Karena dapat mengembangkan keterampilan berhitung dan berdampak lanjut pada jenjang pendidikan selanjutnya. Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah:

1. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam komunikasi sehari-hari.

2. Menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika.

3. Mengembangkan kemampuan dasar matematika sebagai bekal lebih lanjut belajar di SLTP.

Namun, tidak semua anak didik memiliki kemampuan dan kecepatan yang sama dalam menangkap seluruh matapelajaran khususnya dalam bidang matematika. Ada yang cepat, ada yang sedang, dan ada pula yang lambat dalam memahami. Seperti halnya yang terjadi pada siswa kelas v sekolah dasar negeri wates kecamatan simo kabupaten boyolalai. Yaitu kurangnya kemampuan berhitung pecahan.

Kurangnya kemampuan berhitung pecahan pada anak didik tersebut dapat disebabkan oleh beberapa factor, baik itu yang sifatnya internal maupun eksternal. Yang merupakan sifat internal adalah kurangnya minat dan kurangnya daya tangkap anak didik terhadap metematika. Yang bersifat ekternal adalah adanya rasa bosan terhadap metode yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran matematika. Sehingga tidak ada rasa kenyamanan dan timbal balik antara guru dan anak didik.

Bardasarkan permasalahan di atas, banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Di antaranya adalah dengan menerapkan sistem diskusi kelompok pada anak didik tersebut.

Diskusi kelompok adalah proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan saling behadapan muka mengenai tujuan atau sarana yang sudah tertentu melalui cara tukar-menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau memecahkan masalah. (J.J. Hasibuan, Drs, Dip. Ed dan Moejiono,.Drs., 1986:230)

Sedangkan menurut S. Ulil Bukit Karo Karo, dkk dalam bukunya Metodologi Pengajaran. Diskusi kelompok adalah percakapan ilmiah yang berisi pertukaran pendapat, pemunculan ide-ide serta pengujian pendapat yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok untuk mencari atau memperoleh kebenaran. Jadi dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok adalah pertemuan dua orang atau lebih yang didalamnya membahas tentang percakapan ilmiah baik secara tukar menukar informasi ataupun ide-ide guna untuk mencapai sebuah kesepakatan dan kebenaran.

Setelah membahas tentang pengertian diskusi kelompok, maka yang diperlukan selanjutnya adalah metode diskusi tersebut. Metode diskusi kelompok adalah sebagai siasat”penyampaian” bahan pengajaran yang melibataktifkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasa yang bersifat problematic (Mulyana Sumantri dan Johar Permana, 1998:144)

Menurut J.J Hasibuan dan Moelyono (1986) metode diskusi kelompok adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.

Dengan demikian dapat ditarik benang merah. Yaitu, Metode Diskusi Kelompok adalah suatu cara penyampaian bahan ajar dengan cara memberikan kesempatan pada siswa atau kelompok siswa untuk membicarakan suatu permasalahan secara ilmiah dan mengumpulkan pendapat, membuat kesimpualan dan menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah yang bersifat problematik dalam rangka mewujudkan tujuan pengajaran.

J.J Hasibuan dan Moelyono (1986) dalam bukunya Proses Belajar Mengajar, tujuan metode diskusi kelompok antara lain:

1. Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada pada siswa.

2. Memberi kesempatan pada siswa untuk menyalurkan kemampuannya.

3. mendapatkan balikan dari siswa, apakah tujuan telah tercapai.

Dari pernyataan dan penjelasan diatas, Dapat disimpulkan bahwa dengan cara diskusi kelompok ini, akan dapat membantu anak didik dalam meningkatkan kemampuan berhitung pecahan, di karenakan anak didik berperan aktif , belajar membuat kesimpulan, mengumpulkan pendapat dan mengujinya. Sehingga akan memudahkan pemaham anak didik dalam berhitung.