SEKAPUR SIRIH
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji Allah tuhan seru sekalian alam, atas rahmat dan
waktu-Nya dalam penyusunan pendalaman Media Intruksional dengan tema “prinsip-prinsip
penggunaan media pembelajaran” ini dapat diselesaikan. Tugas ini merupakan bentuk
realisasi dari sebuah pendalaman dan pemahaman penulis dalam memahami mata
kuliah media intruksional tentang, cara, dan bagaimana prinsip-prinsip
penggunaan media dalam pembelajaran anak didik.
Tujuan utama
penyusunan ini adalah guna membantu pemahaman dan menambah wawasan pribadi
penulis dan mahasiswa yang tertarik pada studi pengembangan potensi akademik serta
dapat menambah acuan riferensi keilmuan mengenai pemanfaatan media pembelajaran
dalam pelajaran agama islam bagi mahasiswa dan peminat lain.
Makalah ini berisi
tentang prinsip–prinsip pengggunaan media dalam pembelajaran dan pendapat para
ahli tentang hal tersebut dalam sebagai bentuk sumbangsihnya pada dunia
pendidikan.
Dalam proses
penulisan ini, penulis berterima kasih yang tidak terhingga kepada Prof. H.
Rohmat, Ph.D. yang telah memberikan bimbingan dan kesempatan kepada penulis
untuk mempelajari serta memahami mata kuliah Media Intruksional khususnya dalam
bidang “prinsip–prinsip pengggunaan media pembelajaran”. Terakhir diucapkan Semoga
makalah ini memberikan manfaat bagi semua pihak, termasuk mereka yang berminat
untuk belajar pelajaran media intruksional. Penulis yakin bahwa segala sesuatu
tidak akan pernah terlepas dari kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran sangat dibutuhkan dari semua pihak untuk penyempurnaan
makalah ini.
Surakarta,
2012-04-21
Penulis
Nuriyah
BAB I
PENDAHULUAN
PRINSIP-PRINSIP MEDIA PEMBELAJARAN
1.1
latar belakang masalah
kata media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak
dari kata medium yang secara arti perantara atau pengantar. Assosiasi
Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) memiliki
pengertian media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun
audiovisual serta peralatannya (Rohmat,2010)[1]. Media
menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan
pesan. Sedangkan Gagne
mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk
memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar (Mustikasari, 2011)[2].
Pembelajaran
merupakan sebuah proses perubahan perilaku sebagai akibat dari interaksi dengan
lingkungan sehingga terjadinya pengalaman belajar dan hasil belajar menjadi
lebih bermakna (meaningfull
learning). Keberhasilan pembelajaran ditandai dengan perolehan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap positif pada diri individu, sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Keberhasilan ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya dengan
penggunaan media yang berfungsi sebagai perantara pesan-pesan pembelajaran
kepada peserata didik (Rohmat, 2010)[3].
Kata
pembelajaran (instruction) sering kali diterjemahkan ke dalam
pengajaran. Padanan kata ini sebenarnya kurang tepat mencerminkan arti yang
terkandung di dalamnya, instruction lebih luas dari pengajaran, karena
mencakup semua events yang mempunyai pengaruh langsung kepada proses belajar
manusia, yang meliputi kejadian-kejadian yang diturunkan oleh bahan cetakan,
sebuah gambar, program tv, film, slide, media atau kombinasinya. Sedangkan
pengajaran seringkali dikaitkan dengan proses belajar mengajar di kelas,
Seperti kelas formal ( sekolah, perguruan tinggi, atau pesantren) (Banaran,
2009)[4]
Mustikasari (2011)[5],
dalam tulisannya “mengenal media pembelajaran” mengatakan bahwa Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru
untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti
jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar
hanya akan berhasil jika anak didik secara
aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili
belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya
karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Metode
pembelajaran adalah suatu sarana atau cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (Sudrajat,2009)[6].
Sedangkan menurut (Mustikasari, 2011)[7]
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam
pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai
penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam
hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan
memberi kontribusi terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran.
Berbagai hasil penelitian pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media
pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada peserta didik dalam proses
pembelajaran. Namun demikian peran tenaga pengajar itu sendiri juga menentukan
terhadap efektifitas penggunaan media dalam pembelajaran. Peranan tersebut
tercermin dari kemampuannya dalam memilih media yang digunakan. Karna hal tersebut dapat menentukan
kemajuan suatu pembelajaran terhadap peserta didik (Admin, 2011)[8].
Program pembelajaran direncanakan berdasarkan
kebutuhan dan karakteristik siswa serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku
siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai (Mulyasa dalam Rohmat, 2010)[9].
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang tidak dapat ditolak dan dipungkiri
keberadaannya.karena memang gurulah yang menghendaki untuk memudahkan
penyampaian pesan-pesan kepada siswa. Guru sadar bahwa tanpa bentuan media,
maka materi yang sukar untuk diterima dan dipahami siswa, terutama materi
pembelajaran yang rumit dan komplek (Rohmat, 2010)[10].
1.2 Permasalahan
Inovasi dalam dunia pendidikan menuntut kreatifitas
dari tenaga kependidikan, saat ini media perkembangan mengalami perkembangan
yang sangat pesat, dalam menggunakan media pembelajaran dan efektifitasnya
terhadap peserta didik hendaknya didahulukan aspek-aspek yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung.
Dewasa ini, siswa diharuskan memiliki daya juang dan
saing yang kuat dalam dunia pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman pada saat
ini. Sehingga peserta didik diharuskan menguasai ilmu pengetahuan baik yang
sifatnya formal ataupun non formal.
Dari hal tersebut guru dituntut untuk membuat siswa
mampu cepat belajar, mudah untuk memahami, nyaman, serta bersemangat. Sehingga
pada saat ini seharusnya guru mampu menggunakan kelebihan berbagai media yang ada
untuk membantu proses pembelajaran. Namun, Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya
waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak
tersedianya biaya, dan lain-lain. Seharusnya guru dapat menggunakan media yang mampu membuat siswa memahami
dengan efektis dan efisien untuk menccapai tujuan.
BAB II
PEMBAHASAN
PRINSIP-PRINSIP MEDIA PEMBELAJARAN
Prinsip pokok yang harus
diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah
bahwa media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya
memahami materi
pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut
kebutuhan siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya
dilihat dari sudut kepentingan guru. Contohnya, oleh karena guru kurang
menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, maka guru persiapkan media OHT,
dan oleh sebab OHT digunakan untuk kepentingan guru, maka transparansi tidak
didesain dengan menggunakan prinsip-prinsip media pembelajaran, melainkan
seluruh pesan yang ingin disampaikan dituliskan pada transparan hingga
menyerupai Koran (Arisandi, 2011)[11].
Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan
karakteristik materi pelajaran yang disajikan.Penggunaan media harus
disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti
belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara
individual, atau belajar mandiri. Penggunaan media harus disertai persiapan
yang cukup seperti mempreview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai
peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan
tidak akan menggangu kelancaran
proses belajar-mengajar dan mengurangi waktu belajar (Sumarno, 2011)[12].
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan media pembelajaran dengan harapan dapat mempercepat dan
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran (Rohmat, 2010), yaitu:
1.
Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
pembelajaran.
Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran,
untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu
kosong. Lebih khusus lagi apakah sasarannya siswa TK, SD, SLTP, SMU, atau SLB.
2.
Karakteristik media pembelajaran.
Setiap media
pembelajaran mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya,
cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media
pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya
pemilihan media pembelajaran. Disamping itu memberikan kemungkinan pada guru
untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
3.
Alternatif pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan
atau
dikompetisikan.
Dengan demikian guru dapat menentukan pilihan
media pembelajaran mana yang akan dipilih, jika terdapat beberapa media yang
dapat dibangdingkan.
Dalam Education
Technology for Teacher (2010)[13],
Alen berpendapat bahwa pendekatan yang dapat digunakan untuk pemilihan media
adalah dengan menggunakan pendekatan matrik, yaitu pendekatan yang dapat
dijadikan pertimbangan dalam memilih media yang sesuai dengan jenis tujuan
pembelajaran tertentu. Matrik menggambarkan tinggi rendahnya kemampuan setiap
jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan dengan kemampuan setiap jenis
madia dalam mempengaruhi berbagai jenis
belajar. hal ini dapat diwujudkan dengan mendahulukan mana yang harus dipelajari/dikuasai
siswa, apakah informasi faktual, konsep, keterampilan, dan seterusnya.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran perlu
mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu: Suatu media hanya sesuai untuk tujuan
pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak sesuai untuk pembelajaran yang
lain. Media adalah bagian integral dari proses pembelajaran. Hal ini berarti
bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media
harus sesuai dengan komponen lain dalam perencanaan pembelajaran. Tanpa alat
bantu mengajar dapat pembelajaran tetap dapat bertahan, tetapi tanpa media itu
tidak akan terjadi (Admin, 2011)[14].
Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan
belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaan Media pembelajaran yang antara
lain:
1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagaialat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan biladianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan (Usman, 2011)[15].
1. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagaialat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan biladianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan (Usman, 2011)[15].
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar
yangdigunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
3. Guru seharusnya memperhitungkan untung-ruginya pemanfaatan
suatu media
pembelajaran.
4. Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara
sistematisbukan sembarang menggunakannya.
5. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macammedia,
maka guru dapat memanfaatkan multimedia yang menguntungkan dan memperlancar
proses belajar mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar (Arif, 2010)[16].
Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat digunakan dalam pembelajaran[17].
Prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat digunakan dalam pembelajaran[17].
BAB III
KESIMPULAN
Media adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada
penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan
siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke
siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar.
Manfaat media pembelajaran
adalah untuk penyampaian materi pembelajaran
dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga,
meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat
dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap
materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif
dan produktif.
DAFTAR
PUTAKA
Rohmat, 2010.”terapan teori media
intruksional dalam pelajaran agama islam”.logung pustaka.yogyakarta.
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/-prinsip-penggunaan-media-pembelajaran/
http://blog.tp.ac.id/2011/05/24/prosedur-pemanfaatan-media-pembelajaran/
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2011/07/09/-prinsip-penggunaan-media-pembelajaran/
[1] Rohmat, 2010.”terapan
teori media intruksional dalam pelajaran agama islam”.hal 80.logung
pustaka.yogyakarta.
[3] Rohmat, 2010.”terapan
teori media intruksional dalam pelajaran agama islam”.hal80.logung
pustaka.yogyakarta.
[4]Warga Pasal-34 UUD’45 Banaran, 2009.”manfaat
media pembelajaran”.hal2. http://sosiologi.blogspot.com
[6] Akhmad Sudrajat, 2009.” Pengertian Pendekatan,
Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran”. http://www.media-grafika.com.
[9] Rohmat, 2010.”terapan
teori media intruksional dalam pelajaran agama islam”.hal 80.logung
pustaka.yogyakarta
[13]Education Technology for Teacher, 2010.”prinsip-prinsip dan pemilihan
media pembelajaran”.http://sumber dan media pembelajaran.blogspot.com
[16] Saiful
Arif, 2011.” prinsip
penggunaan media pembelajaran”. http://id.shvoong.com/social-sciences/education
[17] Rohmat, 2010.”terapan
teori media intruksional dalam pelajaran agama islam”.hal 83-84.logung
pustaka.yogyakarta
Salam kenal.
BalasHapusMemang ada prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran di kelas. Penentuan harus didasarkan pada berbagai pertimbangan sehingga media yang digunakan tidak salah pilih.
thanks. artikelnya sangat bermanfaat. saya lagi cari ini. jangan lupa mampir yah http://undy-blog.blogspot.com/
BalasHapuskumpulan makalah: http://undy-blog.blogspot.com/search/label/makalah
thanks
BalasHapusthanks
BalasHapusijin copas
BalasHapus