Rabu, 06 Juni 2012

PENADAHULUAN


PENDAHULUAN

“Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya" [Bukhari-Muslim]

            Hadits di atas menggambarkan tentang hikmah dan pentingnya berpuasa baik puasa wajib (Ramadhan) atau puasa sunnah. Puasa mengajarkan kepada  kita agar selalu menjadi manusia yang selalu mensyukuri nikmat Allah, mengajarkan rasa tepa selira terhadap sesama, dan puasa mengajarkan tentang bagaimana hidup sehat.

            Allah mewajibkan hambanya untuk berpuasa dalam setahun sekali yaitu puasa Ramadhan puasa yang ditunggu-tunggu kehadirannya dan memiliki banyak faedah. namun selain puasa ramadhan, Allah juga menganjurkan hambanya melalui utusanNYA Nabi SAW untuk melaksanakan puasa sunnah yaitu Puasa yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu yang memiliki banyak faedahnya.

            Puasa yang dianjurkan Nabi SAW banyak jenisnya diantaranya puasa senin kamis, puasa 3 hari dalam sebulan, dan puasa daud. Untuk penjelasan lebih lanjut akan dibahas pada bab II.



KESIMPULAN


BAB III
KESIMPULAN

            إنَّ أَحَبَّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya:
Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam  malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari.

               

HIKMAH/MANFAAT PUASA SUNNAH

Manfaat Puasa Sunnah

1.      Puasa senin kamis
a.       Keutamaan yang pertama ialah puasa Senin Kamis melatih kita secara teratur untuk menghindarkan diri dari pekerjaan dosa
b.      Keutamaan yang kedua ialah puasa Senin Kamis bisa meningkatkan amalan kita. Biasanya, seseorang yang kekenyangan dan keenakan cenderung malas beribadah. Puasa menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah.
c.       puasa sebagai cara ampuh untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh kita. Dalam Islam dan bidang kedokteran, dianjurkan untuk tidak makan berlebihan, karena makanan yang berlebih dan tidak sehat bisa menimbulkan penyakit
d.      puasa sebagai pembersihan dan penyembuhan. Dengan istirahatnya sistem
pencernaan kita selama puasa, maka memungkinkan sistem2 lain di tubuh kita untuk bekerja dengan lebih baik, misalnya sistem imunitas.
e.       puasa bisa  menghindari atau mengurangi diabetes dan penyakit vascular seperti jantung.

2.      Puasa muharram
a.       berpuasa pada bulan Muharram akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt
b.      Allah Swt akan mengampuni dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun ke depan
c.       Sebagai pembeda antara umat islam dan yahudi, umta yahudi puasa hanya pada tgl 10, maka Nabi SAW menganjurkan untuk menambahkan satu hari puasa. Sesudah atau sebelum tgl 10.



3.      Puasa Daud
a.       Hadits ini menerangkan keutamaan puasa Daud yaitu berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) keesokan harinya. Inilah puasa yang paling dicintai di sisi Allah dan tidak ada lagi puasa yang lebih baik dari itu.
b.       Di antara faedah puasa Daud adalah menunaikan hak Allah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan menunaikan hak badan yaitu dengan mengistirahatkannya (dari makan).
c.        Ibadah begitu banyak ragamnya, begitu pula dengan kewajiban yang mesti ditunaikan seorang hamba begitu banyak. Jika seseorang berpuasa setiap hari tanpa henti, maka pasti ia akan meninggalkan beberapa kewajiban. Sehingga dengan menunaikan puasa Daud (sehari berpuasa, sehari tidak), seseorang akan lebih memperhatikan kewajiban-kewajibannya dan ia dapat meletakkan sesuatu sesuai dengan porsi yang benar.
d.       Abdullah bin 'Amr sangat semangat melakukan ketaatan. Ia ingin melaksanakan puasa setiap hari tanpa henti, begitu pula ia ingin shalat malam semalam suntuk. Karena ini, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarangnya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi solusi padanya dengan yang lebih baik. Untuk puasa beliau sarankan padanya untuk berpuasa tiga hari setiap bulannya. Namun Abdullah bin 'Amr ngotot ingin mengerjakan lebih dari itu. Lalu beliau beri solusi agar berpuasa sehari dan tidak berpuasa keesokan harinya. Lalu tidak ada lagi yang lebih afdhol dari itu. Begitu pula dengan shalat malam, Nabi shallallallahu 'alaihi wa sallam memberi petunjuk seperti shalat Nabi Daud. Nabi Daud ‘alaihis salam biasa tidur di pertengahan malam pertama hingga sepertiga malam terakhir. Lalu beliau bangun dan mengerjakan shalat hingga seperenam malam terkahir. Setelah itu beliau tidur kembali untuk mengistirahatkan badannya supaya semangat melaksanakan shalat Fajr, berdzikir dan beristigfar di waktu sahur.
e.        Berlebih-lebihan hingga melampaui batas dari keadilan dan pertengahan dalam beramal ketika beribadah termasuk bentuk ghuluw (berlebih-lebihan) yang tercela. Hal ini dikarenakan menyelisihi petunjuk Nabawi dan juga dapat melalaikan dari berbagai kewajiban lainnya. Hal ini dapat menyebabkan seseorang malas, kurang semangat dan lemas ketika melaksanakan ibadah lainnya. Ingatlah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
4.      Puasa 6 hari setelah ramadhan
a.      Puasa enam hari di buian Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh
b.      Puasa Syawal dan Sya'ban bagaikan shalat sunnah rawatib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan, karena pada hari Kiamat nanti perbuatan-perbuatan fardhu akan disempurnakan (dilengkapi) dengan perbuatan-perbuatan sunnah
c.       Membiasakan puasa setelah Ramadhan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allah Ta'ala menerima amal seorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya
d.      sebagian ungkapan rasa syukur seorang hamba atas pertolongan dan ampunan yang telah dianugerahkan Allah kepadanya adalah dengan berpuasa setelah Ramadhan.
e.       Dan di antara manfaat puasa enam hari bulan Syawal adalah amal-amal yang dikerjakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia ini, selama ia masih hidup.


5.      Puasa tgl 13, 14, dan 15 setiap bulan
Seorang peneliti berkebangsaan Amerika pernah mengadakan penelitian mengenai kondisi kejiwaan manusia ketika terjadi bulan purnama. Penelitian itu menyimpulkan bahwa kondisi kejiwaan manusia saat bulan purnama cenderung lebih labil, emosional, dan tidak terkendali. Semua perasaan menjadi mudah membuncah dari dalam diri. Mudah marah, mudah tersinggung, mudah senang, mudah sedih, pokoknya semua sifat yang ada pada dirinya menjadi lebih mudah ter‘upload’ dari dirinya. Mungkin inilah salah satu penyebab banyak mitos dan film yang mengaitkan antara monster atau hantu dengan bulan purnama.


Coba kita perhatikan dua fenomena ini.
Puasa, pada dasarnya menuntun kita agar menundukkan nafsu kita. Ketika kita berpuasa, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi kita dan menjaga syahwat kita.
Ketika ilmu sains modern mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan puasa tepat saat munculnya sang bulan purnama. Islam telah memberi jalan pada umatnya agar tidak terkena pengaruh kelabilan emosi yang terjadi pada tanggal tersebut. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cendrung lebih meluap pada saat itu dibanding saat-saat lainnya.
Subhanallah...


Inilah hikmah di balik sunnah.
Tak heran jika Rasul tak pernah meninggalkan ayamul bidh. Tak heran pula jika Rasulullah menganjurkan kita untuk berpuasa 3 hari setiap bulan, terutama pada pertengahan bulan. Ternyata anjuran tersebut memiliki rahasia yang tak disangka-sangka. Ternyata memang segala amalan yang dianjurkan dalam Islam ini selalu memiliki hikmah yang tersembunyi yang luar biasa dahsyatnya. Lalu, masihkan ragu dan malas-malasan melaksanakan perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah?

Selasa, 05 Juni 2012

Amr bin Ash


Abdullah bin Amr bin Al-Ash Radhiyallahu 'anhu (wafat 63 H)

Radhiyallahu ‘anhu lahir 47 tahun sebelum hijrahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dia tumbuh di dalam naungan bapaknya (‘Ash bin Wail) yang memusuhi Islam dan kaum muslimin.
Beliau masuk islam pada tahun ke 8 H, yang mana ketika itu umur beliau lebih dari lima puluh tahun. Ketika ia masuk Islam maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikannya salah satu orang terdekatnya, ini tidak lain dikarenakan keilmuan dan keberaniannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikannya sebagai panglima pada peperangan Dzatussalasil, dan memperkuatnya dengan Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah bin Jarah radhiyallahu ‘anhum, kemudian beliau menjadikannya pemimpin di daerah ‘Uman, yang akhirnya beliau wafat di daerah tersebut. Beliau juga pemimpin pasukan dalam peperangan di Syam pada masa kekhalifahan Umar, di bawah pimpinan beliaulah ditaklukannya Qinasrin, dan mengadakan perjanjian dengan penduduk Halab dan Manbaj dan Antokyo, dan Umar menjadikannya sebagai gubernur di palestina.( http://blognyafitri.wordpress.com/2012/03/20/kisah-sahabat-amru-bin-ash-radhiyallahu-anhu-shahabat-yang-cerdas-lagi-pemberani-oleh-ummu-haura/) oleh Ummu Haura.
Dia adalah seorang dari Abadilah yang faqih, ia memeluk agama Islam sebelum ayahnya, kemudian hijrah sebelum penaklukan Mekkah.
Abdullah seorang ahli ibadah yang zuhud, banyak berpuasa dan shalat, sambil menekuni hadits Rasulullah Shallahllahu ‘alaihi Wassalam.
Jumlah hadits yang ia riwayatkan mencapai 700 hadits, Sesudah minta izin Nabi Shallahu ‘alaihi Wassalam untuk menulis, ia mencatat hadits yang didengarnya dari Nabi. Mengenai hal ini Abu Hurairah berkata “ Tak ada seorangpun yang lebih hapal dariku mengenai hadits Rasulullah, kecuali Abdullah bin Amr bin al-Ash. Karena ia mencatat sedangkan aku tidak”.
Abdullah bin Amr meriwayatkan hadits dari Umar, Abu Darda, Muadz bin Jabal, Abdurahman bin Auf, dan beberapa yang lain. Yang meriwayatkan darinya antara lain Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab, as-Sa’ib bin Yazid, Sa’ad bin Al-Musayyab, Thawus, dan Ikrimah.
Sanad paling shahih yang berpangkal darinya ialah yang diriwayatkan oleh Amr bin Syu’aib dari ayahnya dan kakeknya Abdullah. Abdullah bin Amr wafat pada tahun 63 H pada malam pengepungan Al-Fusthath.
Selama hidup, beliau dikenal sebagai orang yang tawadhu’. Hal ini dapat dilihat ketika salah seorang sahabat bertanya kepada Amru bin Ash: “Bagaimana pendapatmu dengan seseorang yang ketika Rasulullah meninggal, sedang beliau menyenanginya, bukankah dia termasuk orang yang shalih?”, Maka Amru berkata: “Tentu, maka laki-laki itu mengatakan: “Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah meninggal, sedangkan beliau menyenangimu, dan beliau telah (menjadikanmu sebagai salah satu pemimpin -red)”. Maka Amru berkata: “Memang betul beliau menjadikanku sebagai salah satu pemimpin, akan tetapi demi Allah sunggguh aku tidak tahu apakah itu menunjukan kecintaannya kepadaku ataukah hanya sekedar membutuhkan bantuanku. Akan tetapi aku akan memberitahumu tentang dua orang yang ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mencintai mereka berdua, mereka adalah Abdullah bin Mas’ud dan Amar bin Yasir.