PENDAHULUAN
Rabu, 06 Juni 2012
KESIMPULAN
BAB III
KESIMPULAN
إنَّ أَحَبَّ
الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَأَحَبَّ الصَّلاَةِ إِلَى اللَّهِ
صَلاَةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ
كَانَ
يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَكَانَ يَصُومُ
يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا
Artinya:
Puasa yang
paling disukai di sisi Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai
Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan
bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam
malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan buka sehari.
HIKMAH/MANFAAT PUASA SUNNAH
Manfaat Puasa Sunnah
1.
Puasa
senin kamis
a.
Keutamaan
yang pertama ialah puasa Senin Kamis melatih kita secara teratur untuk
menghindarkan diri dari pekerjaan dosa
b.
Keutamaan
yang kedua ialah puasa Senin Kamis bisa meningkatkan amalan kita. Biasanya,
seseorang yang kekenyangan dan keenakan cenderung malas beribadah. Puasa
menjadikan kita lebih produktif dalam beribadah.
c.
puasa
sebagai cara ampuh untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh kita. Dalam Islam
dan bidang kedokteran, dianjurkan untuk tidak makan berlebihan, karena makanan
yang berlebih dan tidak sehat bisa menimbulkan penyakit
d.
puasa
sebagai pembersihan dan penyembuhan. Dengan istirahatnya sistem
pencernaan kita selama puasa, maka memungkinkan sistem2 lain di tubuh kita untuk bekerja dengan lebih baik, misalnya sistem imunitas.
pencernaan kita selama puasa, maka memungkinkan sistem2 lain di tubuh kita untuk bekerja dengan lebih baik, misalnya sistem imunitas.
e.
puasa
bisa menghindari atau mengurangi diabetes dan penyakit vascular seperti
jantung.
2.
Puasa
muharram
a.
berpuasa pada bulan
Muharram akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah Swt
b.
Allah Swt akan mengampuni
dosa-dosa setahun sebelumnya dan setahun ke depan
c.
Sebagai
pembeda antara umat islam dan yahudi, umta yahudi puasa hanya pada tgl 10, maka
Nabi SAW menganjurkan untuk menambahkan satu hari puasa. Sesudah atau sebelum
tgl 10.
3.
Puasa
Daud
a. Hadits ini menerangkan keutamaan
puasa Daud yaitu berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) keesokan harinya.
Inilah puasa yang paling dicintai di sisi Allah dan tidak ada lagi puasa yang
lebih baik dari itu.
b. Di antara faedah puasa Daud adalah menunaikan
hak Allah dengan melakukan ketaatan kepada-Nya dan menunaikan hak badan yaitu
dengan mengistirahatkannya (dari makan).
c. Ibadah begitu banyak ragamnya, begitu pula
dengan kewajiban yang mesti ditunaikan seorang hamba begitu banyak. Jika
seseorang berpuasa setiap hari tanpa henti, maka pasti ia akan meninggalkan
beberapa kewajiban. Sehingga dengan menunaikan puasa Daud (sehari berpuasa,
sehari tidak), seseorang akan lebih memperhatikan kewajiban-kewajibannya dan ia
dapat meletakkan sesuatu sesuai dengan porsi yang benar.
d. Abdullah bin 'Amr sangat semangat melakukan
ketaatan. Ia ingin melaksanakan puasa setiap hari tanpa henti, begitu pula ia
ingin shalat malam semalam suntuk. Karena ini, Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam melarangnya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi solusi padanya
dengan yang lebih baik. Untuk puasa beliau sarankan padanya untuk berpuasa tiga
hari setiap bulannya. Namun Abdullah bin 'Amr ngotot ingin mengerjakan
lebih dari itu. Lalu beliau beri solusi agar berpuasa sehari dan tidak berpuasa
keesokan harinya. Lalu tidak ada lagi yang lebih afdhol dari itu. Begitu pula
dengan shalat malam, Nabi shallallallahu 'alaihi wa sallam memberi petunjuk
seperti shalat Nabi Daud. Nabi Daud ‘alaihis salam biasa tidur di pertengahan
malam pertama hingga sepertiga malam terakhir. Lalu beliau bangun dan
mengerjakan shalat hingga seperenam malam terkahir. Setelah itu beliau tidur
kembali untuk mengistirahatkan badannya supaya semangat melaksanakan shalat
Fajr, berdzikir dan beristigfar di waktu sahur.
e. Berlebih-lebihan hingga melampaui batas dari
keadilan dan pertengahan dalam beramal ketika beribadah termasuk bentuk ghuluw
(berlebih-lebihan) yang tercela. Hal ini dikarenakan menyelisihi petunjuk
Nabawi dan juga dapat melalaikan dari berbagai kewajiban lainnya. Hal ini dapat
menyebabkan seseorang malas, kurang semangat dan lemas ketika melaksanakan
ibadah lainnya. Ingatlah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam.
4.
Puasa
6 hari setelah ramadhan
a.
Puasa
enam hari di buian Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna
pahala dari puasa setahun penuh
b.
Puasa
Syawal dan Sya'ban bagaikan shalat sunnah rawatib, berfungsi sebagai penyempurna
dari kekurangan, karena pada hari Kiamat nanti perbuatan-perbuatan fardhu akan
disempurnakan (dilengkapi) dengan perbuatan-perbuatan sunnah
c.
Membiasakan
puasa setelah Ramadhan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila
Allah Ta'ala menerima amal seorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam
meningkatkan perbuatan baik setelahnya
d.
sebagian
ungkapan rasa syukur seorang hamba atas pertolongan dan ampunan yang telah
dianugerahkan Allah kepadanya adalah dengan berpuasa setelah Ramadhan.
e.
Dan di antara manfaat puasa enam hari bulan
Syawal adalah amal-amal yang dikerjakan seorang hamba untuk mendekatkan diri
kepada Tuhannya pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan
mulia ini, selama ia masih hidup.
5. Puasa tgl 13, 14, dan 15 setiap bulan
Seorang
peneliti berkebangsaan Amerika pernah mengadakan penelitian mengenai kondisi
kejiwaan manusia ketika terjadi bulan purnama. Penelitian itu menyimpulkan
bahwa kondisi kejiwaan manusia saat bulan purnama cenderung lebih labil,
emosional, dan tidak terkendali. Semua perasaan menjadi mudah membuncah dari
dalam diri. Mudah marah, mudah tersinggung, mudah senang, mudah sedih, pokoknya
semua sifat yang ada pada dirinya menjadi lebih mudah ter‘upload’ dari dirinya.
Mungkin inilah salah satu penyebab banyak mitos dan film yang mengaitkan antara
monster atau hantu dengan bulan purnama.
Coba kita perhatikan dua fenomena ini.
Puasa, pada dasarnya menuntun kita agar menundukkan nafsu kita. Ketika kita berpuasa, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi kita dan menjaga syahwat kita.
Ketika ilmu sains modern mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan puasa tepat saat munculnya sang bulan purnama. Islam telah memberi jalan pada umatnya agar tidak terkena pengaruh kelabilan emosi yang terjadi pada tanggal tersebut. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cendrung lebih meluap pada saat itu dibanding saat-saat lainnya.
Subhanallah...
Inilah hikmah di balik sunnah.
Tak heran jika Rasul tak pernah meninggalkan ayamul bidh. Tak heran pula jika Rasulullah menganjurkan kita untuk berpuasa 3 hari setiap bulan, terutama pada pertengahan bulan. Ternyata anjuran tersebut memiliki rahasia yang tak disangka-sangka. Ternyata memang segala amalan yang dianjurkan dalam Islam ini selalu memiliki hikmah yang tersembunyi yang luar biasa dahsyatnya. Lalu, masihkan ragu dan malas-malasan melaksanakan perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah?
Coba kita perhatikan dua fenomena ini.
Puasa, pada dasarnya menuntun kita agar menundukkan nafsu kita. Ketika kita berpuasa, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi kita dan menjaga syahwat kita.
Ketika ilmu sains modern mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan puasa tepat saat munculnya sang bulan purnama. Islam telah memberi jalan pada umatnya agar tidak terkena pengaruh kelabilan emosi yang terjadi pada tanggal tersebut. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cendrung lebih meluap pada saat itu dibanding saat-saat lainnya.
Subhanallah...
Inilah hikmah di balik sunnah.
Tak heran jika Rasul tak pernah meninggalkan ayamul bidh. Tak heran pula jika Rasulullah menganjurkan kita untuk berpuasa 3 hari setiap bulan, terutama pada pertengahan bulan. Ternyata anjuran tersebut memiliki rahasia yang tak disangka-sangka. Ternyata memang segala amalan yang dianjurkan dalam Islam ini selalu memiliki hikmah yang tersembunyi yang luar biasa dahsyatnya. Lalu, masihkan ragu dan malas-malasan melaksanakan perintah Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah?
Selasa, 05 Juni 2012
Amr bin Ash
Abdullah bin Amr bin Al-Ash
Radhiyallahu 'anhu (wafat 63 H)
|
Radhiyallahu
‘anhu lahir 47 tahun sebelum hijrahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dia
tumbuh di dalam naungan bapaknya (‘Ash bin Wail) yang memusuhi Islam dan kaum
muslimin.
Beliau
masuk islam pada tahun ke 8 H, yang mana ketika itu umur beliau lebih dari lima
puluh tahun. Ketika ia masuk Islam maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
menjadikannya salah satu orang terdekatnya, ini tidak lain dikarenakan keilmuan
dan keberaniannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikannya
sebagai panglima pada peperangan Dzatussalasil, dan memperkuatnya dengan Abu
Bakar, Umar dan Abu Ubaidah bin Jarah radhiyallahu ‘anhum, kemudian beliau
menjadikannya pemimpin di daerah ‘Uman, yang akhirnya beliau wafat di daerah
tersebut. Beliau juga pemimpin pasukan dalam peperangan di Syam pada masa
kekhalifahan Umar, di bawah pimpinan beliaulah ditaklukannya Qinasrin, dan
mengadakan perjanjian dengan penduduk Halab dan Manbaj dan Antokyo, dan Umar
menjadikannya sebagai gubernur di palestina.( http://blognyafitri.wordpress.com/2012/03/20/kisah-sahabat-amru-bin-ash-radhiyallahu-anhu-shahabat-yang-cerdas-lagi-pemberani-oleh-ummu-haura/)
oleh Ummu Haura.
Dia adalah seorang dari Abadilah yang faqih, ia memeluk
agama Islam sebelum ayahnya, kemudian hijrah sebelum penaklukan Mekkah.
Abdullah seorang ahli ibadah yang zuhud, banyak berpuasa dan
shalat, sambil menekuni hadits Rasulullah Shallahllahu ‘alaihi Wassalam.
Jumlah hadits yang ia riwayatkan mencapai 700 hadits,
Sesudah minta izin Nabi Shallahu ‘alaihi Wassalam untuk menulis, ia mencatat
hadits yang didengarnya dari Nabi. Mengenai hal ini Abu Hurairah berkata “ Tak
ada seorangpun yang lebih hapal dariku mengenai hadits Rasulullah, kecuali
Abdullah bin Amr bin al-Ash. Karena ia mencatat sedangkan aku tidak”.
Abdullah bin Amr meriwayatkan hadits dari Umar, Abu Darda,
Muadz bin Jabal, Abdurahman bin Auf, dan beberapa yang lain. Yang meriwayatkan
darinya antara lain Abdullah bin Umar bin Al-Khatthab, as-Sa’ib bin Yazid, Sa’ad
bin Al-Musayyab, Thawus, dan Ikrimah.
Sanad
paling shahih yang berpangkal darinya ialah yang diriwayatkan oleh Amr bin
Syu’aib dari ayahnya dan kakeknya Abdullah. Abdullah bin Amr wafat pada tahun
63 H pada malam pengepungan Al-Fusthath.
(http://www.alquran-sunnah.com/kitab/ulama-ahlulhadits/index.htm#page=Abdullah_bin_Amr_bin_Al-Ash_Radhiyallahu_anhu.htm.Ulama Ahlus Sunnah > Al-Abadillah
Selama hidup,
beliau dikenal sebagai orang yang tawadhu’. Hal ini dapat dilihat ketika salah
seorang sahabat bertanya kepada Amru bin Ash: “Bagaimana pendapatmu dengan
seseorang yang ketika Rasulullah meninggal, sedang beliau menyenanginya,
bukankah dia termasuk orang yang shalih?”, Maka Amru berkata: “Tentu, maka
laki-laki itu mengatakan: “Sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
telah meninggal, sedangkan beliau menyenangimu, dan beliau telah (menjadikanmu
sebagai salah satu pemimpin -red)”. Maka Amru berkata: “Memang betul beliau
menjadikanku sebagai salah satu pemimpin, akan tetapi demi Allah sunggguh aku
tidak tahu apakah itu menunjukan kecintaannya kepadaku ataukah hanya sekedar
membutuhkan bantuanku. Akan tetapi aku akan memberitahumu tentang dua orang
yang ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mencintai mereka berdua,
mereka adalah Abdullah bin Mas’ud dan Amar bin Yasir.
http://blognyafitri.wordpress.com/2012/03/20/kisah-sahabat-amru-bin-ash-radhiyallahu-anhu-shahabat-yang-cerdas-lagi-pemberani-oleh-ummu-haura/)
oleh Ummu Haura.
Langganan:
Postingan (Atom)