TAWURAN ANTAR
PELAJAR
Tawuran pelajar saat
ini sudah menjadi momok bagi masyarakat. Prilaku tawuran pelajar
bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera
tapi sudah merenggut ratusan nyawa melayang sia-sia selama sepuluh
tahun terakhir. Tawuran antar pelajar memang sudah tidak lagi menjadi
hal yang jarang terjadi di kota-kota besar di Indonesia, terutama di
Jakarta. Fenomena ini bisa terjadi karena banyak hal, dimulai dari
hal sepele, hingga hal yang besar, yang notabenenya pantas untuk
dijadikan bahan masalah yang sebenarnya. Masalah yang sering terjadi
pada umumnya adalah tindakan vandalisme di fasilitas umum ataupun
pribadi, saling meledek ketika di angkutan umum, perselisihan
pendapat dan bahkan hanya sekadar iseng untuk mencari kesenangan
semata.
Tawuran antara pelajar saat ini sudah
menjadi masalah yang sangat mengganggu ketertiban dan keamanan
lingkungan di sekitarnya. Saat ini, tawuran antar pelajar sekolah
tidak hanya terjadi di lingkungan atau sekitar sekolah saja, namun
terjadi di jalan-jalan umum, tak jarang terjadi pengrusakan fasilitas
publik. Penyimpangan pelajar ini menyebabkan pihak sekolah, guru dan
masyarakat yang melihat pasti dibuat bingung dan takut bagaimana
untuk mererainya, sampai akhirnya melibatkan pihak kepolisian.
Tawuran antar pelajar bisa terjadi
antar pelajar sesama satu sekolah, ini biasanya dipicu permasalahan
kelompok, cenderung akibat pola berkelompok yang menyebabkan
pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya, kelompok
anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin,
pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan Gank. Namun, ada
juga tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok beda
sekolah.
Contoh kasus dalam tawuran antar pelajar dapat disebabkan oleh banyak
faktor, adalah diantaranya sebagai berikut:
- Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu kawan, yang di tanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.
- Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang menyebabkan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.
- Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.Untuk mengkaji lebih jauh permasalahan tawuran antar pelajar, kita bisa mengkaji terlebih dahulu mengenai penyebab tawuran antar pelajar dari tiga poin diatas.
- Tawuran Antar Pelajar Akibat Rasa Setia Kawan yang Berlebihan
- lemahnya pengasuhan dan ketahanan keluarga.
Adapun solusi agar tidak terjadi
kembali tawuran antar pelajar dapat dilakuakan beberapa upaya sebagai
berikut:
- Perhatian Orangtua
Mungkin
ini adalah tindakan kecil yang sangat berdampak besar pada gejolak
jiwa seorang anak. Kurangnya perhatian diberikan orangtua kepada
anaknya seringkali membuat jiwa seorang anak terguncang, keinginan
anak untuk mengekspresikan perasaannya menjadi melenceng. Hal
tersebutlah yang menyebabkan konflik di dalam kejiwaan seorang anak.
Berlebihnya perhatian orangtua juga dapat menyebabkan keinginan
seorang anak untuk berontak, meskipun hal tersebut masih bergantung
pada lingkungan main yang biasa disinggahi oleh sang anak. Maka untuk
itu, peran orangtua sangatlah penting untuk mengurangi keinginan sang
anak untuk berontak. Berikanlah kasih sayang dan perhatian yang
disangka cukup untuk anak, berilah ia kebebasan untuk berekspresi
tapi tetap berada dalam wawasan orangtua.
- Pihak Sekolah
Pihak sekolah pun
seharusnya dapat menjadi peranan penting untuk mengurangi fenomena
tawuran. Pihak sekolah berhak dan memiliki otoritas untuk memberikan
hukuman dan tindakan kepada siswa yang melanggar tata tertib sekolah.
Pihak sekolah pun seharusnya memberikan ketegasan kepada siswa yang
melanggar aturan tentang tawuran. Bukan malah dibiarkan dan
menganggap hal tersebut adalah sebuah tradisi.
- Lingkungan Main
Setiap
pelajar memiliki prilaku yang berbeda, dan setiap prilaku yang
terbentuk pada tiap-tiap pelajar merupakan cerminan dari lingkungan
permainan yang biasanya dilakukan oleh pelajar tersebut. Pepatah
mengatakan, 'karena nila setitik, rusak susu sebelanga', dari situ
sudah terjelaskan bagaimana peranan lingkungan pertemanan seorang
anak sangat berpengaruh bagi prilakunya. Usia muda adalah usia yang
sangat rentan untuk tergoyahkan batinnya, seorang kawan memberikan
usulan, maka sang anak akan melakukannya. Menjalin pertemanan kepada
siapapun tidaklah dilarang, tapi setiap tindakan memiliki batasannya
tersendiri.
Selain ketiga hal di
atas, berikut tips agar tawuran antar pelajar dapat dihindari, adalah
sebagai berikut.
1. Membuat Peraturan
Sekolah Yang Tegas
Bagi siswa siswi
yang terlibat dalam tawuran akan dikeluarkan dari sekolah. Jika semua
siswa terlibat tawuran maka sekolah akan memberhentikan semua siswa
dan melakukan penerimaan siswa baru dan pindahan. Setiap pelajar
siswa siswi harus dibuat takut dengan berbagai hukuman yang akan
diterima jika ikut serta dalam aksi tawuran. Bagi yang membawa
senjata tajam dan senjata khas tawuran lainnya juga harus diberi
sanksi.
2. Memberikan
Pendidikan Anti Tawuran
Pelajar diberikan
pemahaman tentang tata cara menghancurkan akar-akan penyebab tawuran
dengan melakukan tindakan-tindakan tanpa kekerasan jika terjadi suatu
hal, selalu berperilaku sopan dan melaporkan rencana pelajar-pelajar
badung yang merencanakan penyerangan terhadap pelajar sekolah lain.
Jika diserang diajarkan untuk mengalah dan tidak melakukan serangan
balasan, kecuali terpaksa.
3. Memisahkan
Pelajar Berotak Kriminal dari Yang Lain
Setiap manusia
memiliki sifat bawaan masing-masing. Ada yang baik, yang sedang dan
ada yang kriminil. Daripada menularkan sifat jahatnya kepada siswa
yang lain lebih baik diidentifikasi dari awal dan dilakukan bimbingan
konseling tingkat tinggi untuk menghilangkan sifat-sifat jahat dari
diri siswa tersebut. Jika tidak bisa dan tetap berpotensi tinggi
membahayakan yang lain segera keluarkan dari sekolah.
4. Kolaborasi
Belajar Bersama Antar Sekolah
Selama ini belajar
di sekolah hanya di situ-situ saja sehingga tidak saling kenal
mengenal antar pelajar sekolah yang satu dengan yang lainnya.
Seharusnya ada kegiatan belajar gabungan antar sekolah yang
berdekatan secara lokasi dan memiliki kecenderungan untuk terjadi
tawuran pelajar. Dengan saling kenal mengenal karena sering bertemu
dan berinteraksi maka jika terjadi masalah tidak akan lari ke tawuran
pelajar, namun diselesaikan dengan cara baik-baik.
5. Membuat Program
Ekstrakurikuler Tawuran
Diharapkan setiap
sekolah membuat ekskul konsep baru bertema tawuran, namun tawuran
pelajar yang mendidik, misalnya tawuran ilmu, tawuran olahraga,
tawuran otak, tawuran dakwah, tawuran cinta, dan lain sebagainya yang
bersifat positif. Tawuran-tawuran ini sebaiknya bukan bersifat
kompetisi, tetapi bersifat saling mengisi dan bekerjasama sehingga
bisa bergabung dengan ekskul yang sama di sekolah lain.
Dengan berbagai
terobosan-terobosan baru dalam hal kegiatan menanggulangi tawuran
pelajar antar sekolah secara perlahan akan menciptakan persepsi di
mana tawuran itu adalah kegiatan bodoh yang sia-sia sehingga tidak
layak ikut serta. Diharapkan lama-kelamaan tawuran akan segera punah
dari dunia pelajar Indonesia. Serta menciptakan pelajar-pelajar yang
tanggung dan bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar