Senin, 29 Oktober 2012

akhlak


Pengertian setrategi pembeljran akhlak
Dalam masyarakat Barat kata akhlak sering diidentikkan dengat etika. Akhlak menurut bahasa berarti tingkal laku, perangai atau tabiaat
menurut istilah adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk, mengatur pergaulan manusia dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaan.
Dari sudut kebiasaan, akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu isim masdar (bentuk infenitif) dari kata “akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala, yuf’ilu if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (Kelakuan, tabi’at, watak asar) al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban yang baik), dan al-din (agama).

Pembelajaran Aqidah Akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan.
Fungsi Pembelajaran
1) Penanaman nilai ajaran Islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat;
2) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga;
3) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui Aqidah Akhlak;
4) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari;
   5) Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing yang akan dihadapinya sehari-hari;
6) Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlak, serta sistem dan fungsionalnya;
7) Penyaluran peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlak pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan
Pembelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannnya kepada Allah Swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  Ruang lingkup Akhlak
Akhlal pribadi (al-akhlak al-fardiyah)
Akhlak berkeluarga (al-akhlak al-usariyah)
Akhlak bermasyarakat (al-ahklak al-ijtimaiyyah)
Akhlak bernegara (al-ahklak ad-daulah)
Akhlak beragama ( al-ahlak ad-diniyah)
  Ciri-ciri ahlak dalam Islam
Ahklak Robbani (al-an’am: 153)
Akhlak Manusiawi
Akhlak universal (al-an’am: 151-152)
Aklak keseimbangan
Akhlak realistik
 Prinsip Pembelajaran
Prinsip motivasi
Prinsip latar/konteks
Prinsip keterarahan
Prinsip hubungan sosial
Prinsip belajar sambil bekerja
Prinsip individualisasi
Prinsip pemecahan masalah
Perencanaan KBM
1.Merencanakan KBM
  - Merencanakan pengelolaan kelas
  - Merencanakan pengorganisasian bahan
  - Merencanakan pengelolaan KBM
  - merencanakan sumber belajar
  - merencanakan penilaian
2.Melaksanakan KBM
  - menyajikan materi/bahan Pelajaran
  - mengimplementasikan metode, bahan, sumber sesuai dengan tujuan pembelajaran
  - mendorong siswa untuk aktif
  - mendemontrasikan penguasaan materi dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari
  - mengelola waktu
.   Membina hubungan antar peribadi
  - Bersikap terbuka, toleran, dan simpati terhadap siswa
  - Menampilkan kegairahan dan kesungguhan
  - Mengelola interaksi anatar pribadi
4.Melaksanakan Evaluasi
  - melakukan penilaian selama KBM berlangsung baik secara lisan maupun tertulis, maupun pengamatan
  - Mengadakan tindak lanjut 
 PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang insan kamil. ( sofan amri dkk: 57)
  Landasan pendidikan karakter
Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang SKL, membentuk bagsa yang: tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotongroyong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang di jiwai takwa kepada tuhan YME yang berdasarkan pancasila.
Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan budi pekerti, Pendidikan moral, Pendidikan watak.
Budi pekerti Islami
Kepada Tuhan
  -iman dan taqwa  - jujur
  -syukur  - amanah 
  -tawakal  - pengabdian
  -ikhlas  - susila
  -sabar  - beradab
  -mawas diri
  -disiplin 
Keberhasilan Pendidikan Karakter
Mengamalkan ajaran Agama yang dianut
Memahami kekurangan dan kelebihan pribadi
Menunjukan sikap percaya diri
Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan
Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional
Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis dan kreatif
Menunjukan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang diimilikinya
Menunjukan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
Menunjukan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
Mendeskripsikan gejala alam dan sosial
Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab
Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi terwujudnya persatuan NKRI
Menghargai karya seni dan budaya nasional
Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untyuk berkarya
Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang dengan baik
Berkomunikasi dan berinteraksi dengan efektif dan santun
Memahami hak dan kewajiban diri orang lain dalam pergaulan dimasyarakat, menghargai fakta dan perbedaan pendapat
Menunjukan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana
Menunjukan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sederhana
Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan selanjutnya
Memiliki jiwa kewirausahaan
DLL
  *sumber sofan amri dkk: 32)
Metode 
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah ”penerangan atau penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya”. Metode ini sering dipergunakan dan dijadikan pilihan utama di dalam pembelajaran kepada anak didik. Metode ini tepat untuk digunakan dalam menghadapi siswa yang banyak dan pengajar ingin memberikan topik baru dan tidak ada sumber-sumber pelajaran lain pada siswa.
Metode Tanya Jawab
Yaitu suatu metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa”.
Metode Diskusi
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya dalam bukunya “Strategi Belajar Mengajar”, diskusi adalah : “Suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Diskusi tidak sama dengan berdebat, diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya diambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota dalam kelompoknya”. lihat Q.S Assafat: 20-23
Sedangkan Imansyah Alipandie memberikan pengertian diskusi sebagai berikut:
“Diskusi ialah cara mengajar dengan jalan mendiskusikan suatu topic mata pelajar tertentu, sehingga menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid. Dalam metode ini semua anak diikut sertakan secara aktif untuk mencari pemecahan tentang topic tersebut. Karena dalam diskusi memerlukan dan melibatkan beberapa orang yang bekerjasama dalam mencapaikemungkinan pemecahan yang terbaik, maka metode ini bias juga disebut metode musyawarah”.
Metode Amsal/ simulasi (bermain peran/role playing dan sosiodrama)
Lihat Q.S Al-baqarah: 17
Metode Pemberian Tugas Belajar (Resitasi)
Pemberian tugas belajar dan resitasi ialah suatu cara mengajar di mana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid-murid, sedangkan hasil tersebut diperiksa ole guru dan murid mempertanggung-jawabkannya.
  Lihat Q.S Al-mudatsir: 1-7
Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Adalah ”suatu metode mengajar di mana guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu”. Metode ini merupakan metode umum yang sering digunakan dalam pembelajaran, selain metode-metode tersebut masih banyak metode-metode lain yang dapat dipakai.
 Metode renungan
Peserta didik bisa melihat renungan sesuatu yang terjadi dialam ini/kisah
 
  Q.S Yusuf: 4
 Pendekatan
pendekatan Keimanan
Yaitu mendorong peserta didik untuk mengembangkan pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah Swt sebagai sumber kehidupan.
Pendekatan Pengalaman
Yaitu mengkondisikan peserta didik untuk mempraktikkan dan merasakan hasil-hasil pengalaman akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan Pembiasaan
Yaitu melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits serta dicontohkan oleh para ulama.
Pendekatan Rasional
Yaitu usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran Aqidah dan Akhlak dengan pendekatan yang memfungsikan rasio peserta didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami dengan penalaran.
Pendekatan Emosional
Yaitu upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati aqidah dan akhlak mulia sehingga lebih terkesan dalam jiwa peserta didik.
Pendekatan Rasional
Yaitu usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran Aqidah dan Akhlak dengan pendekatan yang memfungsikan rasio peserta didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami dengan penalaran.
Pendekatan Emosional
Yaitu upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik dalam menghayati aqidah dan akhlak mulia sehingga lebih terkesan dalam jiwa peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar