Pengertian setrategi
pembeljran akhlak
•Dalam masyarakat Barat kata
akhlak sering diidentikkan dengat etika. Akhlak menurut bahasa berarti tingkal
laku, perangai atau tabiaat
•menurut istilah adalah pengetahuan
yang menjelaskan tentang baik dan buruk, mengatur pergaulan manusia dan
menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaan.
Dari sudut kebiasaan, akhlak berasal dari
bahasa Arab yaitu isim masdar (bentuk infenitif) dari kata “akhlaqa,
yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala,
yuf’ilu if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (Kelakuan,
tabi’at, watak asar) al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-maru’ah (peradaban
yang baik), dan al-din (agama).
Pembelajaran Aqidah Akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan.
Fungsi Pembelajaran
1) Penanaman nilai ajaran Islam sebagai
pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat;
2) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga;
3) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui Aqidah Akhlak;
4) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari;
2) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga;
3) Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui Aqidah Akhlak;
4) Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari;
5) Pencegahan peserta didik dari
hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing yang akan dihadapinya
sehari-hari;
6) Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlak, serta
sistem dan fungsionalnya;
7) Penyaluran peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlak pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
7) Penyaluran peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlak pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Tujuan
Pembelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam
akhlaknya yang terpuji melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan,
penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah dan
akhlak Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan
meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannnya kepada Allah Swt serta berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ruang lingkup Akhlak
•Akhlal pribadi (al-akhlak
al-fardiyah)
•Akhlak berkeluarga
(al-akhlak al-usariyah)
•Akhlak bermasyarakat
(al-ahklak al-ijtimaiyyah)
•Akhlak bernegara (al-ahklak
ad-daulah)
•Akhlak beragama ( al-ahlak
ad-diniyah)
Ciri-ciri ahlak dalam Islam
•Ahklak Robbani (al-an’am:
153)
•Akhlak Manusiawi
•Akhlak universal (al-an’am:
151-152)
•Aklak keseimbangan
•Akhlak realistik
Prinsip Pembelajaran
•Prinsip motivasi
•Prinsip latar/konteks
•Prinsip keterarahan
•Prinsip hubungan sosial
•Prinsip belajar sambil
bekerja
•Prinsip individualisasi
•Prinsip pemecahan masalah
Perencanaan KBM
1.Merencanakan KBM
- Merencanakan pengelolaan kelas
- Merencanakan pengorganisasian bahan
- Merencanakan pengelolaan KBM
- merencanakan sumber belajar
- merencanakan penilaian
2.Melaksanakan KBM
- menyajikan materi/bahan Pelajaran
- mengimplementasikan metode, bahan, sumber sesuai dengan tujuan pembelajaran
- mendorong siswa untuk aktif
- mendemontrasikan penguasaan materi dan relevansinya dalam kehidupan sehari-hari
- mengelola waktu
. Membina hubungan antar peribadi
- Bersikap terbuka, toleran, dan simpati terhadap siswa
- Menampilkan kegairahan dan kesungguhan
- Mengelola interaksi anatar pribadi
4.Melaksanakan Evaluasi
- melakukan penilaian selama KBM berlangsung baik secara lisan
maupun tertulis, maupun pengamatan
- Mengadakan tindak lanjut
PENDIDIKAN
KARAKTER
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter
kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan
dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap tuhan, diri
sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang
insan kamil. ( sofan amri dkk: 57)
Landasan pendidikan karakter
Permendiknas nomor 23
tahun 2006 tentang SKL, membentuk bagsa yang: tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral,
bertoleran, bergotongroyong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis,
berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang di jiwai takwa kepada tuhan
YME yang berdasarkan pancasila.
Pendidikan karakter
adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia
seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan
karsa. Pendidikan budi pekerti, Pendidikan moral, Pendidikan watak.
Budi pekerti Islami
Kepada Tuhan
-iman dan taqwa - jujur
-syukur - amanah
-tawakal - pengabdian
-ikhlas - susila
-sabar - beradab
-mawas diri
-disiplin
Keberhasilan Pendidikan Karakter
•Mengamalkan ajaran Agama
yang dianut
•Memahami kekurangan dan
kelebihan pribadi
•Menunjukan sikap percaya
diri
•Mematuhi aturan-aturan
sosial yang berlaku dalam lingkungan
•Menghargai keberagaman
agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional
•Mencari dan menerapkan
informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis
dan kreatif
•Menunjukan kemampuan
belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang diimilikinya
•Menunjukan kemampuan
belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya
•Menunjukan kemampuan
menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
•Mendeskripsikan gejala alam
dan sosial
•Memanfaatkan lingkungan
secara bertanggungjawab
•Menerapkan nilai-nilai
kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi
terwujudnya persatuan NKRI
•Menghargai karya seni dan
budaya nasional
•Menghargai tugas pekerjaan
dan memiliki kemampuan untyuk berkarya
•Menerapkan hidup bersih,
sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang dengan baik
•Berkomunikasi dan
berinteraksi dengan efektif dan santun
•Memahami hak dan kewajiban
diri orang lain dalam pergaulan dimasyarakat, menghargai fakta dan perbedaan pendapat
•Menunjukan kegemaran
membaca dan menulis naskah pendek sederhana
•Menunjukan keterampilan menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
sederhana
•Menguasai pengetahuan yang
diperlukan untuk mengikuti pendidikan selanjutnya
•Memiliki jiwa kewirausahaan
•DLL
*sumber sofan amri dkk: 32)
Metode
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah ”penerangan atau penuturan
secara lisan oleh guru terhadap kelasnya”. Metode ini sering dipergunakan dan
dijadikan pilihan utama di dalam pembelajaran kepada anak didik. Metode ini
tepat untuk digunakan dalam menghadapi siswa yang banyak dan pengajar ingin
memberikan topik baru dan tidak ada sumber-sumber pelajaran lain pada siswa.
Metode Tanya Jawab
Yaitu suatu metode mengajar yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada
saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa”.
Metode Diskusi
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya dalam bukunya “Strategi Belajar
Mengajar”, diskusi adalah : “Suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah
untuk mengambil kesimpulan. Diskusi tidak sama dengan berdebat, diskusi selalu diarahkan kepada
pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya diambil
suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota dalam kelompoknya”. lihat Q.S
Assafat: 20-23
Sedangkan Imansyah Alipandie memberikan pengertian diskusi sebagai berikut:
“Diskusi ialah cara mengajar dengan jalan mendiskusikan suatu topic mata pelajar tertentu, sehingga menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid. Dalam metode ini semua anak diikut sertakan secara aktif untuk mencari pemecahan tentang topic tersebut. Karena dalam diskusi memerlukan dan melibatkan beberapa orang yang bekerjasama dalam mencapaikemungkinan pemecahan yang terbaik, maka metode ini bias juga disebut metode musyawarah”.
“Diskusi ialah cara mengajar dengan jalan mendiskusikan suatu topic mata pelajar tertentu, sehingga menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku murid. Dalam metode ini semua anak diikut sertakan secara aktif untuk mencari pemecahan tentang topic tersebut. Karena dalam diskusi memerlukan dan melibatkan beberapa orang yang bekerjasama dalam mencapaikemungkinan pemecahan yang terbaik, maka metode ini bias juga disebut metode musyawarah”.
Metode Amsal/ simulasi (bermain peran/role
playing dan sosiodrama)
Lihat Q.S Al-baqarah: 17
Metode Pemberian Tugas Belajar (Resitasi)
Pemberian tugas belajar dan resitasi ialah suatu cara
mengajar di mana seorang guru memberikan tugas-tugas tertentu kepada
murid-murid, sedangkan hasil tersebut diperiksa ole guru dan murid
mempertanggung-jawabkannya.
Lihat Q.S Al-mudatsir: 1-7
Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Adalah ”suatu metode mengajar di mana guru atau orang
lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan pada seluruh kelas
tentang suatu proses atau suatu kaifiyah melakukan sesuatu”. Metode ini
merupakan metode umum yang sering digunakan dalam pembelajaran, selain
metode-metode tersebut masih banyak metode-metode lain yang dapat dipakai.
Metode renungan
Peserta didik bisa melihat renungan sesuatu yang
terjadi dialam ini/kisah
Q.S Yusuf: 4
Pendekatan
pendekatan Keimanan
Yaitu mendorong peserta didik untuk mengembangkan
pemahaman dan keyakinan tentang adanya Allah Swt sebagai sumber kehidupan.
Pendekatan Pengalaman
Yaitu mengkondisikan peserta didik untuk mempraktikkan
dan merasakan hasil-hasil pengalaman akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan Pembiasaan
Yaitu melaksanakan pembelajaran dengan membiasakan
sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam yang terkandung dalam
Al-Qur’an dan hadits serta dicontohkan oleh para ulama.
Pendekatan Rasional
Yaitu usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran Aqidah dan Akhlak dengan pendekatan yang memfungsikan rasio
peserta didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami
dengan penalaran.
Pendekatan Emosional
Yaitu upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik
dalam menghayati aqidah dan akhlak mulia sehingga lebih terkesan dalam jiwa
peserta didik.
Pendekatan Rasional
Yaitu usaha meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran Aqidah dan Akhlak dengan pendekatan yang memfungsikan rasio
peserta didik, sehingga isi dan nilai-nilai yang ditanamkan mudah dipahami
dengan penalaran.
Pendekatan Emosional
Yaitu upaya menggugah perasaan (emosi) peserta didik
dalam menghayati aqidah dan akhlak mulia sehingga lebih terkesan dalam jiwa
peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar